• SMA NEGERI 1 MANGGAR
  • Totality Is The Key To Quality

Westernisasi dan Berpikir Kritis Ala Pelajar Pancasila

Kehidupan manusia tidak terlepas dari banyaknya perubahan sosial yang terjadi di masyarakat. Salah satu bentuk perubahan sosial tersebut adalah fenomena sosial “westernisasi”. Peristiwa atau gejala sosial westernisasi merupakan peristiwa mengikuti budaya kebarat-baratan seperti gaya berpakaian, tingkah laku maupun kebudayaan yang kebarat-baratan (mengikuti budaya Barat).

Peristiwa westernisasi ini juga menarik perhatian beberapa tokoh penting di Indonesia berikut beberapa pendapat tokoh. Menurut Soerjono Soekanto, westernisasi adalah suatu proses kehidupan yang mengutamakan industrialisasi dan juga sistem ekonomi kapitalis sehingga kehidupannya meniru atau berusaha sama persis dengan kehidupan masyarakat yang berada di negara Barat.

Sejarah westernisasi dimulai pada proses imperialisme dan kolonialime dalam waktu yang panjang, termasuk juga yang memberikan dampak luas dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Jurnal Al-Ijtimaiyyah Vol. 1 No. 1 2015 UIN Ar-Raniry menyebutkan (Abdul Hasan Ali al-Husni al-Nadwi dalam Suharni, 2015), sebagian para pakar sejarah Islam mengatakan bahwa proses westernisasi ini terjadi sejak dimulainya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia dan dunia Islam lainnya pada abad 19 masehi.

Dalam lembaran sejarah Indonesia, tidak pernah dijelaskan secara pasti sejak kapan proses westernisasi ini terjadi. Hal dapat dibenarkan karena pengaruh secara langsung dapat dilakukan oleh Barat terhadap masyarakat Indonesia terjadi di era itu. Sementara itu, pengaruh westernisasi dikalangan masyarakat muslim secara umum muncul dalam 2 periode (Muhammad Abduh Alim Mursi dalam Suharni, 2015):

Pertama, westernisasi muncul ketika Islam di bawah kepemimpinan Abbasyiah. Hal tersebut disebabkan bangsa Arab mulai memasuki era kemunduran, baik di bidang politik maupun ekonomi. Pengaruh itu terlihat jelas pada era ini dengan pergeseran nilai-nilai Islam akibat takluknya wilayah-wilayah Islam. Selain itu, dapat ditandai dengan hilangnya sikap zuhud dalam tubuh masyarakat Islam.

Kedua, westernisasi muncul di masa kepemimpinan Turki Usmani. Di mana ketika itu terjadi perpecahan di antara khalifah Islam yang memberi peluang modernisasi westernisasi.

Disamping dua periode di atas, menurut Mustafa al-Saba’I (Suharni, 2015), pada dasarnya proses westernisasi sudah lama terjadi melalui interaksi sarjana Barat dengan sarjana Islam di perguruan-perguruan Arab di Andalusia dan wilayah-wilayah Islam lainnya. Proses tersebut terjadi melalui penyerapan pendapat-pendapat pemikir Barat atau tenaga westernisasi.Peristiwa westernisasi yang terjadi sekarang ini bukan merupakan sesuatu yang tidak memiliki  sebab penyebab mengapa peristiwa ini bisa terjadi di Indonesia. Salah satu penyebab westernisasi yang kelihatan di masyarakat adalah perkembangan teknologi yang sangat pesat. Yang mana, teknologi dalam modernisasi berkembang secara signifikan tersebut tidak lepas membuat masyarakat untuk bisa mengakses kebudayaan Barat tanpa ada penyaring atau filter sama sekali.

Westernisasi dalam kehidupan masyarakat adalah perihal biasa sejak terjadinya perkembangan teknologi. Westernisasi bukanlah hal yang tabu terjadi di beberapa kalangan masyarakat yang menerimanya.

Di dalam dunia pendidikan, westernisasi memberikan beberapa dampak. Salah satunya adalah pengaruh budaya yang tidak dapat dihindari di zaman yang semakin canggih ini. Proses interaksi antarbangsa di dunia melalui pertukaran pelajar atau mahasiswa, kunjungan wisatawan, dan program lainnya semakin meningkat hari demi hari.

Sedangkan, proteksi untuk menghadapi arus pengaruh budaya ini sangat lemah di masyarakat. Sehingga hal ini berdampak dengan efek meninggalkan jati diri sebagai bangsa yang berbudi luhur, tanpa mengenal batas-batas ajaran agama, dan moralitas budaya (Aulia, dkk., 2021).

Westernisasi memiliki beberapa gejala, yaitu berupa gejala positif dan juga beberapa gejala negatif. Contoh dari gejala positif adalah kita dapat mengakses dengan mudah semua hal melalui kemajuan teknologi (modernisasi). Sedangkan dampak negatif dari westernisasi adalah nilai-nilai kebudayaan yang semakin luntur terlarut dalam teknologi dan westernisasi tersebut.

Westernisasi memang tidak bisa lepas dari kehidupan bermasyarakat, tetapi kita bisa mengatasinya dengan cara memasang filter atau penyaring agar kita tidak bisa berlarut begitu saja dalam pengaruh westernisasi dan meninggalkan kebudayaan lokal.

Kita sebagai generasi muda dalam konteks Pelajar Pancasila harus bisa berpikir kritis dalam menghadapi peristiwa westernisasi ini, yakni dengan cara memperdalam nilai-nilai Pancasila dan membatasi diri untuk terpengaruh oleh budaya budaya asing atau budaya-budaya barat. Hal ini harus dilakukan agar kita tidak melupakan kebudayaan bangsa dan negara kita.

Contoh kita sebagai generasi muda dan Pelajar Pancasila dalam mengahadapi westernisasi yaitu, dengan cara mempelajari dan mendalami nilai-nilai nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, mempelajari dan melestarikan kebudayaan Indonesia, mengelola dan menyaring budaya budaya asing yang masuk ke dalam negeri, dan memperdalam nilai-nilai agama.

Terlihat seperti suatu hal yang kecil memang, namun besar dampaknya bagi generasi muda dan masyarakat terkait westernisasi melalui modernisasi ini. Dengan bisa menyaring dan mengelola kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia melalui karakter “berpikir kritis” pada Profil Pelajar Pancasila, kita sudah berperan dalam menjaga nilai kebudayaan dan generasi penerus bangsa untuk tidak terlalu terlarut dalam kebudayaan asing. Kesadaran untuk mengelola dan memfilterlisasi kebudayaan luar merupakan salah satu langkah kita sebagai generasi muda dan Pelajar Pancasila.

“Saya selalu mengatakan bahwa modernisasi bukanlah hal yang abstrak; itu tugas yang sangat spesifik.” -Dmitry Medvedev


Sumber foto: Tangkapan Layar di Youtube Cerdas Berkarakter Kemdikbud RI

Peserta 01 Kategori Siswa, Kompetisi #Gerbangmenulis2021

Vinscent Natanael

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Dinamika Sosial Dunia Penyiaran: Memulai Siaran Berkualitas Dari Sekolah

Di era modernisasi dan globalisasi, perkembangan televisi mengalami transformasi yang tidak terduga. Kini, televisi tidak hanya berbentuk layar yang besar, namun sudah bisa kita genggam

05/07/2022 19:11 WIB - Administrator
Fenomena Khong Guan dan Jebakan Euforia Timah di Bangka Belitung

Menjadi narasumber pada kegiatan Pemberdayaan Komunitas Penggerak Literasi Se-Babel (7 s.d 9 Juni 2022), membuat penulis termotivasi untuk menulis tulisan ini. Penulis tergelitik ketika

14/06/2022 17:15 WIB - Administrator
KONSELING INDIVIDU, CARA JITU ATASI MASALAH SISWA

Bimbingan dan Konseling memiliki peranan penting di sekolah. Sebagai wadah mengatasi masalah siswa, bimbingan konseling juga diharapkan dapat membantu siswa berkembang secara lebih opti

12/04/2022 09:17 WIB - Administrator
Merdeka Belajar dalam Pendidikan 4.0

Merdeka Belajar merupakan langkah awal pemerintah memulai revolusi pendidikan dengan konsep kemerdekaan dalam segala aspek pendidikan formal. Merdeka Belajar menjadi wadah untuk mencipt

28/03/2022 17:55 WIB - Administrator
Dampak Globalisasi Terhadap Perilaku Pelajar, Bahayakah?

Di era revolusi industri 4.0 saat ini, pengaruh budaya asing terhadap budaya lokal melesat begitu cepat tersebar. Peristiwa ini hampir tanpa sekat (jarak dan waktu) melalui media sosial

23/02/2022 08:55 WIB - Administrator
Merdeka Belajar di Tengah Gelombang Ketiga Masa Pandemi

Pendidikan merupakan sebuah usaha yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat baik dari lembaga formal maupun informal yang nantinya bisa melahirkan individu-individ

14/02/2022 11:36 WIB - Administrator
Kepribadian Guru dan Pengaruhnya Terhadap Penguatan Pendidikan Karakter Siswa

Guru merupakan aktor utama dalam proses pembelajaran. Gurulah yang mempertimbangkan strategi pembelajaran yang efektif untuk diterapkan. Banyaknya variasi kualitas pengajaran dijelaskan

14/02/2022 11:33 WIB - Administrator
Penguatan Karakater Generasi Muda, Amankan Masa Depan Bangsa!

Generasi muda saat ini menjadi titik tolak keberhasilan dari negara. Tidak keliru jika disebut masa depan negara, karena kualitas dan kemajuan negara Indonesia memang bergantung pada ge

25/01/2022 21:21 WIB - Administrator
Esensialitas Pendidikan Karakter dalam Bermedia Sosial di Era Globalisasi  

Sadar atau tidak, di zaman sekarang anak-anak jauh lebih individualis dibanding anak millenials (generasi Y) pada zamannya. Orang tua yang sibuk lebih memilih untuk memberikan gadget ke

18/01/2022 19:20 WIB - Administrator
Pentingnya Kokohkan Karakter Pemuda Masa Depan

  Para pemuda adalah generasi penerus masa depan yang keberadaannya sangat menentukan langkah kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara. Keberadaan para generasi muda saat ini kela

17/01/2022 15:10 WIB - Administrator